istri sholehah |
Saat akad telah ku ucap, resmilah kau jadi milik ku.
Keegoisan aku dan kamu akan melebur menjadi kita.
Tabir rahasia ku dan rahasia mu lenyaplah sudah.
Kurang ku akan kau tutup dengan lebih mu.
Begitu aku dengan mu.
Ketidaksempurnaan ku akan sempurna dengan adanya kau bersama ku.
Tapi istriku,
sebagaimana kapal yang berlayar di laut lepas.
Tak selamanya angin membawa berita persahabatan.
Ombak pun menerjang tak pernah mengucap salam.
Sebagai nahkodanya, aku tentu tak akan sanggup mengendalikan kapal seorang diri.
Ku butuh engkau walau hanya sekedar mengelap peluh.
Ku butuh kita agar mampu menghadapi badai bersama.
Istriku,
Tatkala aku sakit, sesungguhnya engkaulah obat yang Allah kirim untuk ku.
Ketika aku lelah, sebenarnya engkau tempat istirahatku.
Saat aku terjatuh, sejujurnya engkaulah pembangkit semangat ku.
Di mata mu ada ketenangan dari peliknya kehidupan.
Di senyuman mu terdapat penawar dari racun ketakutan.
Pada sentuhan mu ada kekuatan yang mampu membuat aku bertahan.
Namun terkadang, sifat manja mu mengombang-ambingkan emosiku.
Juga tingkah kekanak-kanakan mu tak jarang mencoreng merah saga di hati ku.
Sifat lemah mu menjadikan engkau mudah layu saat digerutu namun tetap bengkok jika dibiarkan.
Walau pun begitu, cinta ku tak lah akan berkurang pada mu karena aku sadar sesungguhnya engkau adalah penyempurna yang tidaklah sempurna.
Terima kasih Cinta, kau telah memberi ku berjuta rasa yang tak pernah ada sebelum kau ada.
Tetaplah di sampingku menjadi bagian dari setiap episode hidup ku hingga nanti di kehidupan lain yang lebih kekal dan abadi.
Komentar
Posting Komentar