1. KEUTAMAAN ISTRI SHOLIHAH
عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَمْرِو بْنِ الْعَاصِ أَنَّ رَسُولَ اللهِ j قَالَ إِنَّ الدُّنْيَا كُلِّهَا مَتَاعٌ وَخَيْرُ مَتَاعِ الدُّنْيَا الْمَرْأَةُ الصَّالِحَةُ رواه النسائي
Dari Abdulloh bin 'Amr bin al 'Ash : Sesungguhnya Rosululloh Shollallohu 'alaihi wa Sallam bersabda : "Sesungguhnya dunia, kesemuanya adalah kesenangan. Dan sebaik-baik kesenangan dunia adalah Istri Sholihah !" (HR An Nasaiy)
أَرْبَعٌ مِنْ سَعَادَةِ الْمَرْءِ : أَنْ تَكُونَ زَوْجَتُهُ صَالِحَةً وَأْوَلاَدُهُ أَبْرَارًا وَخُلَطَاؤُهُ صَالِحِينَ وَأَنْ يَكُونَ رِزْقُهُ فِي بَلَدِهِ رواه ابن عساكر
empat perkara yang termasuk kebahagiaannya seseorang : Jika istrinya sholihah, anak-anaknya berbuat baik, teman bergaulnya adalah orang-orang yang sholih dan jika rizqinya berada (dia peroleh) di negaranya sendiri" (HR Ibnu 'Asakir)
2. CIRI-CIRI ISTRI SHOLIHAH
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قِيْلَ لِرَسُولِ اللهِ j أَيُّ النِّسَاءِ خَيْرٌ قَالَ الَّتِي تَسُرُّهُ إِذَا نَظَرَ وَتُطِيعُهُ إِذَا أَمَرَ وَلاَ تُخَالِفُهُ فِي نَفْسِهَا وَمَالِهَا بِمَا يَكْرَهُ رواه النسائي
Dari Abu Huroiroh berkata : "Dikatakan kepada Rosululloh Shollallohu 'alaihi wa Sallam : "Manakah istri yang baik itu ?". Nabi menjawab : "Yang membuat senang suaminya ketika dia (suami) memandangnya, yang to'at kepada suami ketika dia (suami) memerintahnya, dan dia tidak menyelisihi kepada suami didalam dirinya (istri) dan hartanya (istri) dengan sesuatu yang dibenci oleh suami !" (Si istri tidak melakukan sesuatu dan tidak membelanjakan hartanya pada seuatu yang dibenci oleh suami—ket) (HR Nasaiy)
عَنْ أَبِي أُمَامَةَ عَنِ النَّبِيِّ j أَنَّهُ كَانَ يَقُولُ مَا اسْتَفَادَ الْمُؤْمِنُ بَعْدَ تَقْوَى اللهِ خَيْرًا لَهُ مِنْ زَوْجَةٍ صَالِحَةٍ إِنْ أَمَرَهَا أَطَاعَتْهُ وَإِنْ نَظَرَ إِلَيْهَا سَرَّتْهُ وَإِنْ أَقْسَمَ عَلَيْهَا أَبَرَّتْهُ وَإِنْ غَابَ عَنْهَا نَصَحَتْهُ فِي نَفْسِهَا وَمَالِهِ رواه ابن ماجة
Dari Abu Umamah, dari Nabi Shollallohu 'alaihi wa Sallam, sesungguhnya beliau bersabda : "Tidak ada sesuatu berfaedah bagi orang iman setelah taqwa kepada Alloh, yang lebih baik daripada istri sholihah, jika dia (suami) memerintah kepadanya, dia (istri) taat kepadanya, jika dia (suami) memandangnya, dia (istri) membuatnya senang, jika dia (suami) bersumpah terhadapnya, dia (istri) memperbaiki kepada suaminya (misal si suami bersumpah demi Alloh kamu jangan keluar malam ini, maka istri memperbaikinya dengan mendukung sumpahnya dan tidak keluar—ket), ketika dia (suami) bepergian, dia (istri) bisa memperbaiki dalam dirinya sendiri dan (membagusi dalam) harta suaminya !" (HR Ibnu Majah)
خَيْرُ نِسَاءِكُمُ الْعَفِيفَةُ الْغَلِيمَةُ, عَفِيفَةٌ فِي فَرْجِهَا غَلِمَةٌ عَلَى زَوْجِهَا رواه الديلمي عن أنس (الْغَلِيمَةُ شِدَّةُ الشَّهْوَةِ)
"Sebaik-baik istri kalian adalah yang terjaga dan gholimah. Yang terjaga farjinya (dari yang tidak halal baginya) dan gholimah terhadap suaminya !" (HR ad Dailami dari Anas, gholimah adalah syahwat yang besar/bergelora)
عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ عَوْفٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللهِ j إِذَا صَلَّتِ الْمَرْأَةُ خَمْسَهَا وَصَامَتْ شَهْرَهَا وَحَفِظَتْ فَرْجَهَا وَأَطَاعَتْ زَوْجَهَا قِيلَ لَهَا ادْخُلِي الْجَنَّةَ مِنْ أَيِّ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ شِعْتَ رواه أحمد
Dari Abdurrohman bin 'Auf berkata : "Bersabda Rosululloh Shollallohu 'alaihi wa Sallam : "Ketika seorang perempuan/istri telah (rutin) sholat pada lima waktu (yang wajib bagi)nya, telah (rutin) berpuasa pada bulan (Romadhon) (yang wajib bagi)nya, telah dapat menjaga farjinya dan telah taat kepada suaminya, maka dikatakan kepadanya (di hari Qiamat) "Masuklah surga darimana saja pintu syurga yang engkau kehendaki !" (HR Ahmad)
عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَمْرِو بْنِ الْعَاصِ أَنَّ رَسُولَ اللهِ j قَالَ إِنَّ الدُّنْيَا كُلِّهَا مَتَاعٌ وَخَيْرُ مَتَاعِ الدُّنْيَا الْمَرْأَةُ الصَّالِحَةُ رواه النسائي
Dari Abdulloh bin 'Amr bin al 'Ash : Sesungguhnya Rosululloh Shollallohu 'alaihi wa Sallam bersabda : "Sesungguhnya dunia, kesemuanya adalah kesenangan. Dan sebaik-baik kesenangan dunia adalah Istri Sholihah !" (HR An Nasaiy)
أَرْبَعٌ مِنْ سَعَادَةِ الْمَرْءِ : أَنْ تَكُونَ زَوْجَتُهُ صَالِحَةً وَأْوَلاَدُهُ أَبْرَارًا وَخُلَطَاؤُهُ صَالِحِينَ وَأَنْ يَكُونَ رِزْقُهُ فِي بَلَدِهِ رواه ابن عساكر
empat perkara yang termasuk kebahagiaannya seseorang : Jika istrinya sholihah, anak-anaknya berbuat baik, teman bergaulnya adalah orang-orang yang sholih dan jika rizqinya berada (dia peroleh) di negaranya sendiri" (HR Ibnu 'Asakir)
2. CIRI-CIRI ISTRI SHOLIHAH
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قِيْلَ لِرَسُولِ اللهِ j أَيُّ النِّسَاءِ خَيْرٌ قَالَ الَّتِي تَسُرُّهُ إِذَا نَظَرَ وَتُطِيعُهُ إِذَا أَمَرَ وَلاَ تُخَالِفُهُ فِي نَفْسِهَا وَمَالِهَا بِمَا يَكْرَهُ رواه النسائي
Dari Abu Huroiroh berkata : "Dikatakan kepada Rosululloh Shollallohu 'alaihi wa Sallam : "Manakah istri yang baik itu ?". Nabi menjawab : "Yang membuat senang suaminya ketika dia (suami) memandangnya, yang to'at kepada suami ketika dia (suami) memerintahnya, dan dia tidak menyelisihi kepada suami didalam dirinya (istri) dan hartanya (istri) dengan sesuatu yang dibenci oleh suami !" (Si istri tidak melakukan sesuatu dan tidak membelanjakan hartanya pada seuatu yang dibenci oleh suami—ket) (HR Nasaiy)
عَنْ أَبِي أُمَامَةَ عَنِ النَّبِيِّ j أَنَّهُ كَانَ يَقُولُ مَا اسْتَفَادَ الْمُؤْمِنُ بَعْدَ تَقْوَى اللهِ خَيْرًا لَهُ مِنْ زَوْجَةٍ صَالِحَةٍ إِنْ أَمَرَهَا أَطَاعَتْهُ وَإِنْ نَظَرَ إِلَيْهَا سَرَّتْهُ وَإِنْ أَقْسَمَ عَلَيْهَا أَبَرَّتْهُ وَإِنْ غَابَ عَنْهَا نَصَحَتْهُ فِي نَفْسِهَا وَمَالِهِ رواه ابن ماجة
Dari Abu Umamah, dari Nabi Shollallohu 'alaihi wa Sallam, sesungguhnya beliau bersabda : "Tidak ada sesuatu berfaedah bagi orang iman setelah taqwa kepada Alloh, yang lebih baik daripada istri sholihah, jika dia (suami) memerintah kepadanya, dia (istri) taat kepadanya, jika dia (suami) memandangnya, dia (istri) membuatnya senang, jika dia (suami) bersumpah terhadapnya, dia (istri) memperbaiki kepada suaminya (misal si suami bersumpah demi Alloh kamu jangan keluar malam ini, maka istri memperbaikinya dengan mendukung sumpahnya dan tidak keluar—ket), ketika dia (suami) bepergian, dia (istri) bisa memperbaiki dalam dirinya sendiri dan (membagusi dalam) harta suaminya !" (HR Ibnu Majah)
خَيْرُ نِسَاءِكُمُ الْعَفِيفَةُ الْغَلِيمَةُ, عَفِيفَةٌ فِي فَرْجِهَا غَلِمَةٌ عَلَى زَوْجِهَا رواه الديلمي عن أنس (الْغَلِيمَةُ شِدَّةُ الشَّهْوَةِ)
"Sebaik-baik istri kalian adalah yang terjaga dan gholimah. Yang terjaga farjinya (dari yang tidak halal baginya) dan gholimah terhadap suaminya !" (HR ad Dailami dari Anas, gholimah adalah syahwat yang besar/bergelora)
عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ عَوْفٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللهِ j إِذَا صَلَّتِ الْمَرْأَةُ خَمْسَهَا وَصَامَتْ شَهْرَهَا وَحَفِظَتْ فَرْجَهَا وَأَطَاعَتْ زَوْجَهَا قِيلَ لَهَا ادْخُلِي الْجَنَّةَ مِنْ أَيِّ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ شِعْتَ رواه أحمد
Dari Abdurrohman bin 'Auf berkata : "Bersabda Rosululloh Shollallohu 'alaihi wa Sallam : "Ketika seorang perempuan/istri telah (rutin) sholat pada lima waktu (yang wajib bagi)nya, telah (rutin) berpuasa pada bulan (Romadhon) (yang wajib bagi)nya, telah dapat menjaga farjinya dan telah taat kepada suaminya, maka dikatakan kepadanya (di hari Qiamat) "Masuklah surga darimana saja pintu syurga yang engkau kehendaki !" (HR Ahmad)
Komentar
Posting Komentar