Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2015

Separuh Bulan untuk Ai [Part 1]

Ai “Jadi, kau menikah denganku karena kau tahu kau tak akan bisa hidup bersamanya?” Dia terdiam, cukup lama. Ekspresi terkejut cukup jelas terlihat di wajahnya. Dia memandangku sejenak, sebelum akhirnya menunduk. “Mungkin!” Aah, kini giliranku yang tak mampu bersuara. Mulutku terasa terkunci untuk sekedar menanggapinya. Seketika saja hawa dingin melesap, mengalir bersama aliran darah. Membuat persendianku kaku. Terasa mati lemas. Aku menggigit bibir bawah yang bergetar. Menahan sekuat tenaga agar bulir air mataku tak sampai jatuh menggelinding. Tidak. Seharusnya aku biasa-biasa saja. Apapun yang dia ungkapkan tak akan berpengaruh padaku. Masa lalunya atau apapun yang terjadi padanya bukan urusanku. Iya! Karena pernikahan ini hanyalah pernikahan yang diatur orang tua. Perjodohan. Aku tak sedikit pun mencintainya. Tapi mengapa dadaku terasa sesak? Seperti ada ribuan jarum yang menghujam keras tepat di ulu hati. Sakit. “Kau baik-baik saja?” Pertanyaannya menya