Tuhan, entah mengapa hatiku kini berdetak lebih dari biasanya. Getarannya halus namun tampak begitu nyata. Beresonansi menciptakan rasa indah dalam hati. Alunannya bersimponi dalam nyanyian damai khas rindu.
Tuhan, apakah aku jatuh cinta? Jatuh cinta pada sosok yang bahkan tak berwujud dalam khayal. Entah siapa, tapi aku merasa dia begitu dekat. Dia semakin mendekat.
Dia. Dia. Dia.
Sosok imajiner dalam imajinasiku. Dalam nyata ataupun terlelap.
Dia. Dia. Dia.
Sosok yang ku harap menjadi imam dalam hidupku.
Dia. Dia. Dia.
Bersamanya untuk mencintai-Mu.
Tuhan, apakah benar aku sedang jauh cinta? Atau mungkin aku hanya sedang merindukan cinta? Merindukan sosok yang nanti akan aku nyatakan cinta. Keduanya tak dapat ku bedakan. Semuanya sama. Atau mungkin hanya terlihat sama.
Tuhan, jika benar aku sedang jatuh cinta. Biarkanlah cintaku bermuara kepada-Mu. Karena bagiku, tak ada cinta selain bersandar kepada cinta-Mu. Cinta, yang dengannya aku semakin mencintai-Mu. Cinta bersyarat. Cinta karena cinta kepada-Mu.
Komentar
Posting Komentar