Dia…
Tak seperti kebanyakan yang lainnya, mengumbar cintanya.
Dia bahkan tak penah mengungkapkan isi hatinya..
Bukan karena takut, tapi karena dia tak mau membuat orang yang dicintainya masuk ke dalam cinta yang berujung pada kemurkaan…
Ketika Dia mencinta..
Maka cukuplah Dia dan Tuhannya yang tau..
Bukan berarti tak berani, tapi karena dia yakin Allah akan memberikan yang terbaik buatnya…
Dia yang menjaga cintanya dalam ketawakalan dan kesabaran sampai waktu yang dijanjikan tiba...
Dia...
Diam dalam muhasabah cintanya...
Dia...
Terpekur dalam khusyuk doanya....
Ya Allah...
Sesungguhnya rasa ini bagian dari nikmat-Mu..
Jagalah hatiku agar tak menjadikannya sebagai maksiat kepada-Mu.
Ya Allah...
Jika Engkau berkenan menjadikan Dia pasangan jiwaku, jaga hatinya untukku sampai ikatan halal mempertemukan.
Namun ya Allah....
Jika Dia bukan milikku, gantilah dengan yang lebih baik darinya, yang akan menjadi penentram jiwaku, teman dalam perjuanganku menuju-Mu,
yang ketika aku melihatnya mengingatkanku pada-Mu..
Ya Allah...
Izinkan aku menjadi Fatimah dan Ali yang menjaga cintanya sampai akad menghalalkannya...
Dan goresan hatinya berkata..
“Kekasih hatiku, maaf… bukan aku tak mencintaimu. Tapi cinta kita belum menjadi yang semestinya…”
“Kekasih hatiku, yakinlah!!! Jika aku adalah yang terbaik untukmu dalam pandanga-Nya. Aku pasti akan menjadi milikmu...”
”Tunggulah sampai batas waktu itu tiba dengan semakin memperbaiki diri kepada-Nya”
”Namun, jika aku bukan yang terbaik bagimu, ikhlaskanlah!! Sungguh, telah menunggu pilihan Allah untukmu”
Begitulah cara Dia mencintaiku...
Karena Dia mencintaiku karena Allah, Insha Allah…
Tak seperti kebanyakan yang lainnya, mengumbar cintanya.
Dia bahkan tak penah mengungkapkan isi hatinya..
Bukan karena takut, tapi karena dia tak mau membuat orang yang dicintainya masuk ke dalam cinta yang berujung pada kemurkaan…
Ketika Dia mencinta..
Maka cukuplah Dia dan Tuhannya yang tau..
Bukan berarti tak berani, tapi karena dia yakin Allah akan memberikan yang terbaik buatnya…
Dia yang menjaga cintanya dalam ketawakalan dan kesabaran sampai waktu yang dijanjikan tiba...
Dia...
Diam dalam muhasabah cintanya...
Dia...
Terpekur dalam khusyuk doanya....
Ya Allah...
Sesungguhnya rasa ini bagian dari nikmat-Mu..
Jagalah hatiku agar tak menjadikannya sebagai maksiat kepada-Mu.
Ya Allah...
Jika Engkau berkenan menjadikan Dia pasangan jiwaku, jaga hatinya untukku sampai ikatan halal mempertemukan.
Namun ya Allah....
Jika Dia bukan milikku, gantilah dengan yang lebih baik darinya, yang akan menjadi penentram jiwaku, teman dalam perjuanganku menuju-Mu,
yang ketika aku melihatnya mengingatkanku pada-Mu..
Ya Allah...
Izinkan aku menjadi Fatimah dan Ali yang menjaga cintanya sampai akad menghalalkannya...
Dan goresan hatinya berkata..
“Kekasih hatiku, maaf… bukan aku tak mencintaimu. Tapi cinta kita belum menjadi yang semestinya…”
“Kekasih hatiku, yakinlah!!! Jika aku adalah yang terbaik untukmu dalam pandanga-Nya. Aku pasti akan menjadi milikmu...”
”Tunggulah sampai batas waktu itu tiba dengan semakin memperbaiki diri kepada-Nya”
”Namun, jika aku bukan yang terbaik bagimu, ikhlaskanlah!! Sungguh, telah menunggu pilihan Allah untukmu”
Begitulah cara Dia mencintaiku...
Karena Dia mencintaiku karena Allah, Insha Allah…
Komentar
Posting Komentar