
Hanya bukit, karena kesabaran ku tak setinggi gunung yang kokoh menjulang.
Tertatih berusaha menerjemahkan takdir.
Inikah jalannya? Atau hanya sekedar pelengkap sandiwara dari Sang Sutradara langit?
Meski jenuh menggerayang.
Walau hati kelu membayang.
Himpunan syaraf otak ku melepuh.
Benarkah serumit ini?
Aku takut berkamuflase dengan angan yang meyesakkan.
Namun menyendiri di sini tak mampu membuat ku lebih baik.
Apa yang aku pikirkan.
Apa yang aku inginkan.
Bagai melihat fatamorgana di panasnya padang sahara.
Aarghhh,,,
Inikah ujian untuk mendapatkan predikat kedewasaan?
Aku ingin pulang.
Memeluk Ratu Hati, mengadukan segala keluh di sini.
Bunda, aku rindu T.T
Komentar
Posting Komentar